KONFLIK, OTORITAS DAN REKONSILIASI DALAM GEREJA LOKAL: REFLEKSI TEOLOGIS ATAS RELASI PELAYAN DAN JEMAAT
Abstract
Conflict within local churches is
an unavoidable reality in the life of faith communities. However, not all
conflicts stem from doctrinal differences; many are rooted in imbalanced
relationships between church leaders and congregants, particularly in the
exercise of authority and the handling of criticism. This article explores a
real-life case study from a local congregation where a miscommunication between
a church member and ministry leaders escalated into prolonged spiritual and
emotional tension. Using a narrative and theological-reflective approach, this
study analyzes the dynamics of the conflict based on pastoral and
ecclesiological frameworks. The central focus lies on a biblical understanding
of church authority, the role of pastoral care as a ministry of healing, and
the necessity of reconciliation in restoring broken relationships. This article
aims to offer both theological insight and practical guidance for local
churches seeking to foster a spiritually healthy, open, and Christ-centered
community.
Keywords: Church Conflict; Spiritual Authority; Pastoral Care; Reconciliation; Local Congregation
Abstrak
Konflik dalam gereja lokal merupakan realitas yang tidak terhindarkan dalam kehidupan komunitas iman. Namun, tidak semua konflik bersumber dari perbedaan ajaran atau doktrin, melainkan seringkali berakar pada relasi yang tidak seimbang antara pelayan dan jemaat, khususnya dalam hal penggunaan otoritas dan respons terhadap kritik. Artikel ini membahas sebuah studi kasus nyata dalam komunitas gereja lokal di mana konflik muncul akibat komunikasi yang tidak sehat antara seorang anggota jemaat dan pelayan gereja, lalu berkembang menjadi ketegangan spiritual dan emosional yang berkepanjangan. Melalui pendekatan naratif dan reflektif, artikel ini menganalisis dinamika konflik tersebut dengan landasan teologi pastoral dan eklesiologis. Fokus utama terletak pada pemahaman terhadap otoritas gerejawi yang alkitabiah, pentingnya fungsi pastoral sebagai pelayanan pemulihan, serta peran rekonsiliasi dalam membangun kembali relasi yang rusak. Diharapkan, artikel ini dapat memberikan kontribusi praktis dan teologis bagi gereja lokal dalam membina kehidupan jemaat yang sehat, terbuka, dan penuh kasih Kristus.
Kata kunci: Konflik Gereja, Otoritas Rohani, Pastoral, Rekonsiliasi, Jemaat Lokal
0 Comments