Jangan Menolak Suara Roh Kudus: Renungan tentang Dosa yang Tidak Dapat Diampuni

Dalam hidup kita sebagai
orang Kristen, ada banyak hal yang bisa kita lakukan yang menyedihkan hati
Tuhan. Kita kadang berbuat dosa karena kelemahan, karena keegoisan, atau karena
kurangnya pengenalan akan Firman. Tapi tahukah saudara, bahwa Alkitab menyebut ada
satu dosa yang begitu serius, sehingga tidak ada pengampunan baginya?
Dosa itu disebut penghujatan
terhadap Roh Kudus, dan Yesus sendiri yang memperingatkan kita tentang hal ini.
Apa Sebenarnya Dosa
Ini?
Yesus berkata:
“Segala dosa dan hujat akan diampuni orang, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.”
(Matius 12:31–32)
Saat itu, ada sekelompok orang yang melihat sendiri kuasa Allah bekerja melalui Yesus. Mereka menyaksikan mukjizat-mukjizat-Nya, namun dengan hati yang keras, mereka menuduh bahwa Yesus melakukan semua itu bukan karena kuasa Allah, tetapi karena kuasa setan. Mereka tahu kebenaran. Tapi mereka sengaja menolaknya. Mereka memfitnah pekerjaan Roh Kudus dan menolak kesaksian tentang siapa Yesus sebenarnya. Inilah yang disebut sebagai penghujatan terhadap Roh Kudus.
Mengapa Ini Begitu
Serius?
Penghujatan terhadap Roh
Kudus bukan sekadar perbuatan salah biasa. Itu adalah penolakan yang keras,
sadar, dan terus-menerus terhadap Yesus, meskipun kebenaran sudah begitu jelas
di depan mata. Saat seseorang terus-menerus menolak panggilan Roh Kudus,
lama-kelamaan hatinya bisa menjadi begitu keras sehingga ia tak lagi dapat
bertobat.
Billy Graham menjelaskan:
“Orang yang hatinya telah menjadi begitu keras sehingga ia tidak lagi bereaksi terhadap panggilan Roh Kudus, adalah orang yang berada dalam bahaya terbesar. Selama Roh masih bekerja dalam hati seseorang, harapan masih ada. Tetapi bila Roh berhenti bekerja, dosa itu menjadi tidak dapat diampuni.”
(Billy Graham, “The Holy Spirit”)
Jadi bukan karena Tuhan
tidak mau mengampuni, tetapi karena orang itu menutup dirinya sepenuhnya
terhadap anugerah.
Apakah Saya Sudah
Melakukannya?
Banyak orang takut bahwa
mereka telah melakukan dosa ini. Namun, Billy Graham juga menegaskan:
“Seseorang yang takut bahwa ia telah menghujat Roh Kudus kemungkinan besar belum melakukannya, karena kecemasan dan rasa bersalah seperti itu adalah bukti bahwa Roh Kudus masih bekerja dalam dirinya.”
Jika saudara masih takut,
masih ingin bertobat, masih bisa menyesal, itu adalah tanda bahwa Roh Kudus
masih bekerja dalam hidupmu.
Harapan Masih Terbuka,
Selama Kita Mau Bertobat
Dalam Kisah Para Rasul
7:51, Stefanus menegur bangsanya:
“Hai orang-orang yang keras kepala… kamu selalu menentang Roh Kudus!”
Menentang Roh adalah dosa yang dimulai dari menolak teguran Firman, menolak nasehat rohani, dan menutup hati terhadap panggilan Allah. Tapi hari ini, jika saudara mendengar suara Roh Kudus, jangan keraskan hati. Kalau saudara belum percaya sepenuhnya kepada Yesus, jangan tunggu besok. Jangan tunda sampai hati menjadi terlalu keras untuk menanggapi suara Roh. Kalau saudara sudah percaya, tapi hidupmu jauh dari Tuhan dan merasa bersalah, datanglah kembali hari ini juga. Kristus tidak menolak orang yang datang kepada-Nya dengan pertobatan.
Pengampunan Masih
Tersedia Bagi yang Mau Datang
Banyak orang merasa
hidupnya tidak layak. Mungkin mereka pernah melakukan dosa besar. Mungkin
mereka pikir: “Tuhan pasti tidak bisa ampuni saya lagi.”
Saudara, dengarlah
baik-baik:
“Jika kita mengaku dosa kita, Ia setia dan adil, sehingga Ia mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
(1 Yohanes 1:9)
Tidak ada dosa terlalu
berat untuk darah Kristus, selain satu dosa itu: menolak Kristus sepenuhnya
sampai ajal menjemput.
Billy Graham menegaskan:
“Selama Anda belum menolak Dia secara total dan final, selama Anda masih bisa merasakan kehadiran Roh yang menegur dan menginsafkan, maka masih ada harapan.”
Penutup: Jangan
Menunda Panggilan Roh
Saudara, hidup ini
singkat. Kita tidak tahu sampai kapan kita diberi kesempatan. Kalau hari ini
Roh Kudus mengetuk pintu hatimu, bukalah pintu itu. Jangan menolaknya. Jangan
berkata, “nanti saja,” atau “belum waktunya.”
Mungkin inilah waktunya.
“Pada waktu Aku berkenan, Aku menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku menolong engkau.”
(2 Korintus 6:2)
0 Comments