property='og:image'/>

Paskibraka Tabulahan: Semangat Kebangsaan dan Refleksi Iman dari Lakahang

Paskibraka Tabulahan: Semangat Kebangsaan dan Refleksi Iman dari Lakahang

Bendera Merah Putih berkibar di langit biru

Setiap tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia merayakan hari kemerdekaan dengan penuh sukacita. Di berbagai pelosok negeri, termasuk di Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, semangat kebangsaan diwujudkan melalui pelaksanaan upacara pengibaran bendera oleh para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Generasi muda Tabulahan tampil gagah berani, membawa Sang Merah Putih berkibar dengan penuh khidmat di langit pedalaman Lakahang.

Kebanggaan Masyarakat Pedalaman

Paskibraka Tabulahan bukan sekadar upacara seremonial. Bagi masyarakat Lakahang, ini adalah bukti nyata bahwa meski berada di pedalaman, semangat cinta tanah air tetap menyala. Para pelajar yang tergabung dalam Paskibraka menjadi teladan bagi generasi berikutnya tentang kedisiplinan, tanggung jawab, dan cinta bangsa.

Paskibraka Tabulahan dalam barisan

Sama seperti bendera yang berkibar di atas tiang, masyarakat Mamasa percaya bahwa perjuangan tidak berhenti di masa lalu. Generasi muda harus terus menjaga nilai-nilai luhur bangsa, meski hidup di daerah yang jauh dari pusat kota. Di sinilah letak kebanggaan Tabulahan: mampu menunjukkan jati diri bangsa dari pedalaman.

Refleksi Iman: Bangsa dan Ketekunan

Hidup di pedalaman Lakahang seringkali penuh dengan keterbatasan. Namun, di balik keterbatasan itu ada ketekunan, kesederhanaan, dan semangat juang. Firman Tuhan mengingatkan kita dalam Yeremia 29:7: "Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu." Ayat ini menegaskan bahwa keterlibatan dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk menumbuhkan rasa nasionalisme, adalah bagian dari iman Kristen.

Pengibaran bendera Merah Putih Tabulahan

Dalam semangat yang sama, Filipi 2:4 berkata: "dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." Melalui kegiatan Paskibraka, anak-anak muda Tabulahan belajar memperhatikan kepentingan bangsa dan masyarakat di atas kepentingan pribadi.

Merah Putih dan Iman Kristen

Merah Putih bukan hanya simbol bangsa, tetapi juga menjadi cermin iman kita. Merah melambangkan keberanian, sementara putih melambangkan kesucian. Kedua nilai ini sejalan dengan panggilan iman Kristen untuk hidup berani dalam kebenaran dan menjaga kekudusan hidup.

Siswa Tabulahan dalam barisan Paskibraka

Yesaya 40:31 memberikan semangat kepada generasi muda Tabulahan: "tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." Sama seperti rajawali, para pemuda pedalaman pun diajar untuk terus terbang tinggi dengan iman dan semangat kebangsaan.

Penutup: Dari Pedalaman untuk Indonesia

Upacara Paskibraka di Tabulahan bukan hanya momen kebangsaan, melainkan juga refleksi iman. Dari pedalaman Mamasa, khususnya Kelurahan Lakahang, kita belajar bahwa nasionalisme dan spiritualitas dapat berjalan seiring. Bendera Merah Putih yang berkibar di langit biru adalah pengingat bahwa kita dipanggil untuk setia kepada bangsa sekaligus setia kepada Tuhan.

Foto kebersamaan siswa Paskibraka Tabulahan

Mazmur 33:12 berkata: "Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah TUHAN, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!" Kiranya semangat kebangsaan yang ditunjukkan melalui Paskibraka Tabulahan menjadi berkat bagi seluruh masyarakat, sekaligus pengingat bahwa iman dan cinta tanah air tidak bisa dipisahkan.

Post a Comment

0 Comments